Posted by : moowmoo Kamis, 16 Mei 2013
Tag :, Tag :, Tag :

Belakangan ini telah banyak orang yang telah kehilangan uang. Bukan di lakukan oleh pencuri ataupun perampok, tetapi karena hacker. Yang telah kehilangan uang bukan hanya puluhan ribu rupiah saja, tetapi berpuluh jutaan bahkan totalnya milyaran rupiah. Beberapa bank yang telah di bobol kelompok hacker mengalami kerugian milyaran rupiah. Hacker telah mengincar 3 bank, yaitu Bank BCA, Bank Mandiri dan juga Bank BNI. Karena bank-bank tersebut mempunyai banyak nasabah dan nominal uang yang di tabung juga besar.
Apabila seorang hacker sampai bisa membobol bank, maka sistem keamanan dari bank tersebut sangat lemah, sehingga hacker dapat menembus sistem keamanan yang ada di bank-bank tersebut. Pihak dari bank sebaiknya meningkatkan sistem keamanan untuk sistem perbankan. Meskipun begitu, hacker tidak akan jera untuk berusaha membobol sistem keamanan pada bank. Seorang hacker memang berbahaya, tetapi ada yang lebih berbahaya lagi yaitu cracker. Seorang cracker berbeda dengan hacker, hacker hanya mengambil, memberi tahu kelemahan sistem keamanan pada suatu peralatan atau jaringan-jaringan. Hacker memang berbahaya, misalnya berbahaya untuk bank. Tetapi untuk hacker sendiri tidak akan merusan sistem keamanannya. Dan untuk cracker sendiri juga berbahaya untuk sistem keamanan pada suatu peralatan jaringan. Cracker memang berbahaya karena sifatnya merusak sistem keamanan. Bukan hanya merusak keamanannya, juga penyimpanan data pada bank.
Cara yang di lakukan pembobol bank sangatlah simple dan tidak terfikirkan oleh manusia. Caranya yang pertama menggunakan kamera pengintai atau sering disebut spy camera. Alat ini berguna untuk merekam suatu kejadian yang di lakukan pengguna ATM yang akan mengambil uang dalam mesin ATM. Tugas dari alat ini untuk mengintai pin yang digunakan oleh nasabah bank ketika akan mengambil uang.
Kemudian ada suatu alat yang di masukkan pada mesin ATM pada waktu memasukkan kartu ATM. Alat ini berguna untuk mengcopy-kan data-data yang terdapat pada kartu ATM kedalam data hacker. Hacker hanya menggunakan 2 alat ini untuk membobol ATM dalam waktu 20 detik saja. Karena hacker kemungkinan membuat duplikat dari kartu ATM korbannya.
Untuk cara kerja dari hacker tersebut dengan membagi beberapa kelompok. Kelompok yang pertama bertugas untuk mengambil video dari spy camera atau bisa langsung di transfer datanya pada hacker pada ruangan mesin ATM. Kelompok yang kedua bertugas untuk mencocokkan spy camera yang berisi video untuk nomor pin dengan data-data yang telah di ambil dari kartu ATM yang asli. Kelompok yang ketiga bertugas untuk membuat duplikat kartu ATM agar bisa untuk mengambil uang cash. Tetapi bisa melalui transfer pada nasabah yang lain untuk perantara saja dan langsung di ambil di ATM, jadi menghemat waktu. Kemudian kelompok keempat bertugas untuk mengambil uang yang ada di ATM yang tidak ada alat yang dipakai hacker tersebut.
Untuk cara pembobolan atau lebih dikenal dengan proses pembobolannya dengan cara yang singkat. Misalkan ada seorang nasabah yang ingin mengambil uang melalui mesin ATM. Nasabah memasukkan kartu ATM, kemudian data-data yang ada pada kartu di copy ke hacker. Pada waktu proses copy spy camera juga merekam pergerakan nasabah yang mengambil uang di Mesin ATM. Kemudian nasabah memasukkan pin agar dapat di ambil uangnya. Pada waktu itu spy camera juga bekerja untuk merekam kejadian pada waktu nasabah memasukkan pin dan juga merekam pada monitor untuk tampilan pin tersebut. Ada kelompok yang mengolah kedua data tersebut dan akan di serahkan pada kelompok yang akan membuat duplikat tersebut.
Kemudian nasabah mengambil kembali kartu ATM itu dan mengambil uang yang di ambil tersebut. Setelah nasabah selesai mengambil uang, giliran hacker yang bekerja. Untuk kelompok duplikat bisa menentukan dibuat duplikat atau dengan sistem transfer, karena untuk menghemat biaya dan juga waktu. Jadi hanya beberapa dibuat untuk proses yang akan dibuat untuk tujuan transfer. Jadi agar kelompok pengambil uang tidak kerepotan dalam mengambilan uang. Setelah kelompok pembuat duplikat atau mentransfer uang ke kartu ATM duplikat, kemudian kartu yang sudah banyak transfer atau banyak uang maka di serahkan pada kelompok pengambil uang. Kelompok ini mengambil uang dari mesin ATM yang tidak ada alat seperti yang digunakan. Maka untuk hacker sudah menguras uang yang dimiliki beberapa nasabah bank dalam waktu yang singkat.
Ketika nasabah bank melakukan transfer dengan mobile banking, nasabah tidak dapat mentransfer uang yang di punyai. Nasabah tidak berfikir buruk ketika kartunya tidak dapat mentransfer uang, karena terkadang tidak ada sinyal atau sedang ada perbaikan. Kemudian apabila nasabah menggunakan untuk berbelanja di Mall kartu ATM nya juga tidak dapat dipakai atau rusak. Kemudian ketika nasabah pergi ke bank, dan kartu ATM nya di blokir, dan pihak bank kartu ATM nya tidak mengalami kerusakan, tetapi kartu ATM nya sudah tidak ada saldo. Pihak dari nasabah merasa tidak mengambil uang, kemudian pihak bank melakukan penyelidikan dan nasabah di suruh untuk menunggu selama satu minggu. Dan terbukti bahwa sistem keamanan bank telah dibobol oleh hacker. Pihak bank mengganti kerugian nasabah yang telah kehilangan uangnya.
Dengan adanya keadaan ini perekonomian di Indonesia menjadi kacau. Bank-bank mengalami kerugian mencapai milyaran rupiah. Di Indonesia perekonomian sedang di obrak-abrik oleh hacker. Apabila hacker menguras habis uang yang ada di bank, maka perekonomian di Indonesia akan mengalami kehancuran, karena masyarakatnya semakin terpuruk dengan tidak adanya uang, karena uangnya di kuras habis. Efek dari pembobolan ini banyak sekali, diantaranya bank mengalami kerugian milyaran rupiah, dan juga kerugian mengganti uang yang hilang akibat dibobolnya  sistem keamanan bank, sistem keamanan bank yang telah diketahui oleh hacker,  dan masih banyak kerugian yang lainnya.
Untuk itu pihak bank tidak tinggal diam dengan pembobolan bank yang dilakukan hacker kali ini. Pihak bank kemudian meningkatkan sistem keamanan pada bank dan juga keamanan pada kartu ATM agar tidak terjadinya pembobolan lagi. Pihak bank menambahkan sistem keamanan yang pertama dengan menggunakan chip untuk mengantisipasi terjadinya kebobolan. Dan juga pihak bank menambahkan sistem keamanan dengan sistem enkripsi atau pengkodean. Jadi ketika nasabah akan mengambil uang kartu memasukkan pin dan di dalam alat, pin tersebut di enkripsi di dalam alat itu baru bisa digunakan untuk mengambil uang.
Kemungkinan apabila dilihat dari segi Informatikanya, sistem keamanan yang digunakan oleh pihak bank masih terlalu sederhana. Dalam dunia informatika sudah bisa mendecript kode-kode yang di enkripsi. Proses decript ini yaitu suatu proses pembalikan suatu data yang telah di enkripsi seperti semula. Seharusnya pihak bank tidak hanya menggunakan proses enkripsi saja, tetapi dengan proses yang lainnya agar hacker kesulitan untuk menembus sistem keamanan bank. Kemungkinan hacker untuk membobol bank melalui kartu kredit masih besar. Karena pihak hacker pernah membobol bank, maka tinggal satu langkah lagi bisa membobol bank. Hacker hanya mempelajari proses enkripsi saja sudah bisa membobol kartu ATM lagi.

Source : http://koorkomums.wordpress.com/kasus-pembobolan-atm-bank

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

About

Blogger templates

Blogger news

Hot Games

Blogger news

Popular Posts

Play Station

Blogger templates

- Copyright © 2013 CYBER CRIME -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -